Anda Pengunjung Ke


Rabu, 13 November 2013

Diam Diam Suka Episode 1 Part 4


Naomi keluar dari rumah dan bergegas masuk kedalam mobilnya, sepanjang perjalanan ia mengeluh karena Sri tinggal bersama keluarganya.


“Aduh, gila gue, gila gila, aduh mami kenapa sih?mami kesambet apaan sih, aduh kenapa harus ada dia?”





Trus Sri datang dari belakang dan hendak membuka pintu mobil Naomi namun Naomi melarangnya.
“Heh, heh, heh, lo mau ngapain? Mau ngapain?”
             

“Mau berangkat kesekolah mbak” Jawab Sri


Naomi terkejut mendengar jawaban dari Sri itu.
“What?!!!” Teriak Naomi. Naomi pun langsung menghampiri Sri.
“Apa? Apa lo bilang?”
“E..elo mau ke sekolah naik mobil gue?”



Sri pun hanya mengangguk mendengar pertanyaan dari Naomi.
“Hellow, you think u are flower, ngaca dong, lo itu siapa”



“Lihat, lihat sepatu butut lo ya ampun”
Naomi berkata itu sambil menunjuk kea rah sepatu yang dipake oleh Sri. Sri pun melihat sepatunya itu.
“Aduh, nggak tega gue ngeliatnya. Sepatu butut lo mau nginjek karpet mobil gue?” Naomi kembali melihat Sri.
“Gue apes. Gue pasti apes”





“Trus saya naik apa dong mba?” Tanya Sri
“Oh iya yah, lo naik apa yah? Ya ampun kasihan banget sih hidup lo” Naomi berpura pura memasang muka memelas



“Hellow, emang gue peduli. Elo mau terbang kek, heh”
“eh satu lagi, jangan pernah elo sentuh mobil gue kecuali kalo gue suruh lo cuci mobil gue. Ngerti nggak?” bentak Naomi pada sri






“aduh, gila gue tau nggak. Heh jauh jauh dari mobil gue. Jauh jauh” teriak Naomi sekali lagi. Oma pun terlihat melihat adegan yang terjadi di depan itu lewat kaca jendela.




“eh jauh jauh dari mobil gue. Awas” ucap Naomi sambil masuk kedalam mobilnya. Sementara sri hanya bisa menatap Naomi tanpa berkata apapun. Naomi kemudian melajukan mobilnya dan meninggalkan sri yang hanya memandang kepergian Naomi begitu saja.




Kemudian Sarah datang dari rumah. Sarah melihat sri yang masih berdiri sendiri.
“loh sri, kamu nggak berangkat bareng Naomi?” Tanya sarah kemudian menghampiri sri
“ya ampun”




“anu budhe, kata mba Naomi kalo karpet mobilnya mbak Naomi keinjek sepatu butut saya bisa kena apes”
“ha? Astaga itu anak. Budhe aja yang anter kamu yah. Mulai besok kamu ke sekolah naik motor aja yah. Disini nggak ada yang make” ucap sarah kemudian sri tersenyum mendengarnya. Kemudian mereka berdua meninggalkan rumah itu.







Sementara itu terlihat sebuah mobil yang tidak terlalu tren dikalangan anak muda, tengah melintasi jalan raya. Si pengendara mobil itu adalah dafa. Pada saat lampu merah ia melihat mobil musuhnya juga berada disamping mobilnya. Levin. Musuh dafa. Levin seperti mengisyaratkan sesuatu pada dafa. Dan dafa mencoba mengerti. Akhirnya setelah lampu berganti warna menjadi hijau terjadilah balap mobil antara mereka berdua.















Sementara itu taxi yang membawa sarah dan sri telah sampai disekolah.
“Semoga hari pertama kamu menyenangkan ya nak” ucap sarah




“oh” sarah kemudian membuka dompetnya.
Tapi ada seorang pria yang sepertinya penasaran, ia mencoba melihat siapa yg berada ditaxi. Namun setelah itu ia pergi.





“ini buat kamu” ucap sarah sambil memberikan selembar uang pada sri
“a elah, apa ini budhe, ndak usah, ndak usah” sri mencoba menolak pemberian dari sarah



“ini uang jajan buat kamu sayang” sarah mencoba menjelaskan
“ya elah budhe ndak usah repot repot”
“sri selama ini budhe nggak punya kesempatan ngurus kamu, dn budhe udah janji sama budhe sendiri untuk akan menebus 16 tahun hilangnya budhe dari kehidupan kamu sayang, jadi tolong kalo budhe ngasih kamu apa apa jangan ditolak, jangan bikin budhe sedih.”
“matur nuwun ya budhe”
Sarah pun mencium kening sri. Kemudian sri berpamitan untuk ke sekolah.
“assalamualaikum budhe”
“walaikum salam, hati hati yah.”
Setelah sri pergi. Budhe hanya bisa menangis.






Sri menatap sekolah barunya yang besar dan bagus. Semua yang berada disitu memandang sri dengan tatapan aneh.



Sri berjalan kemudian ia dikagetkan oleh klakson mobil yang keras.




“woi minggir lo, lo kalo mau mati jangan disini” pria yang mengemudikan mobil itu berteriak kepada sri
Sri hanya menatapnya dengan heran. Klakson mobil itu kembali berbunyi dengan keras. Namun mobil yang satu terlihat sudah masuk ke parkirannya. Pria itu pun langsung keluar dari mobilnya dan melihat mobil yang telah merebut parkirnya.






“oi oi”
“loe lihat nggak gara gara lo, tu parkiran gue mestinya, gara gara loe  jalan sembarangan gue jadi nggak dapet parkir, ngerti nggak?”
“lo pikir ni jalan punya nenek moyang lo apa. Makanya kalo jalan tuh pake mata”
Sri hanya mengangguk karena terus dibentak oleh pria itu. pria itu tampak geram dengan ulah sri dan kemudian ia masuk kembali ke mobilnya. Ia lalu mengemudikan mobilnya kea rah lain. Sri hanya bisa melihatnya saja.




“wah galak banget toh, kan ndak tahu”
Kemudian pria yang lain datang menghampiri sri.




“kamu nggak apa apa?” tanyanya
“ndak apa apa”
“lain kali hati hati yah. Oh iya makasih berkat kamu aku jadi dapat parkir” ucapnya sambil meninggalkan sri. Sri hanya bisa melihat kepergian pria itu.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar